Seperti halnya beberapa perubahan lain yang terjadi selama hamil, maka ibu hamil biasanya juga mengalami perubahan terhadap indera penciuman yang menjadi lebih sensitif. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatkan kadar hormon estrogen di dalam tubuhnya.
Studi tahun 2002 yang dilakukan oleh Philadelphia's Monell Chemical Senses Center menunjukkan bahwa perempuan dengan kadar hormon estrogen tinggi memiliki sensitivitas yang lebih besar. Kondisi ini juga bisa terjadi pada perempuan saat masa subur, seperti dikutip dari Health.Howstuffworks, Sabtu (2/7/2011).
Para peneliti menuturkan bahwa kepekaan yang lebih tinggi terhadap bau dan rasa yang dialami oleh ibu hamil kadang bisa memicu terjadinya morning sickness, serta ia menjadi lebih selektif dalam memilih.
Meski begitu di lain sisi peneliti beranggapan hal ini bisa jadi menguntungkan karena akan melindungi ibu hamil dari makanan yang mengandung bahan kimia dan racun yang berbahaya bagi janin.
Kondisi ini umumnya terjadi pada awal kehamilan saat tubuh masih harus beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi selama hamil terutama fluktuasi hormon di dalam tubuh. Namun tidak semua ibu hamil memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap bau tertentu.
Sebuah studi menunjukkan beberapa bau dari makanan atau minuman seperti bau kopi, daging, beberapa produk susu dan makanan berbumbu tajam umumnya tidak disukai oleh ibu hamil di masa-masa awal kehamilannya.
Untuk mengatasinya ibu hamil sebaiknya mencoba untuk menghindari aroma yang bisa memperburuk kondisinya, misalnya meminta pasangan untuk tidak menggunakan parfum yang tidak disukai atau menghindari bau makanan tertentu.
Serta bisa juga diatasi dengan membuka jendela agar memberikan ventilasi yang baik sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara atau menyium aroma menenangkan seperti mint, lemon atau bau lain yang disukainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar