"Secara umum menyusui memang akan membuat seorang perempuan menjadi kurang subur, tapi bukan berarti infertil (tidak subur). Jadi bisa saja ibu menjadi hamil saat masih menyusui bayinya," ujar Robert Zurawin, selaku ahli ginekologi dan kesuburan, seperti dikutip dari Babycenter, Senin (9/5/2011).
Penyebab ibu yang sedang menyusui menjadi kurang subur karena hormon prolaktin yang digunakan untuk merangsang keluarnya ASI di dalam tubuh ibu juga bisa mencegah terjadinya pelepasan sel telur.
Zurawin menuturkan meski ibu yang menyusui tidak mengalami menstruasi untuk beberapa waktu selama melahirkan, tapi tubuh biasanya tetap melepaskan sel telur setelah melahirkan sebelum mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya. Biasanya seseorang tidak akan tahu bahwa ia sedang mengalami ovulasi sampai 2 minggu kemudian, yaitu saat ia mengalami menstruasi.
Jika seseorang menyusui bayi secara eksklusif saat siang dan malah hari, maka seseorang mungkin akan butuh waktu lama untuk menstruasi kembali. Para ahli percaya bahwa semakin lama seseorang menyusui maka semakin lama pula ia mendapatkan menstruasi kembali.
Studi menyebutkan bahwa sekitar 1 dari 50 perempuan akan hamil saat menyusui secara eksklusif jika ia tidak menggunakan alat pelindung atau kontrasepsi apapun. Dalam studi ini tidak melibatkan ibu menyusui yang bayinya sudah menerima makanan padat atau menggunakan susu formula.
Jadi jika ibu yang tengah menyusui ingin benar-benar menghindari kehamilan berikutnya, para ahli menyarankan untuk menggunakan alat pengontrol kehamilan atau kontrasepsi. Sebagian besar dokter akan menyarankan penggunaan kontrasepsi penghalang seperti kondom.
Tapi jika ibu ingin menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil atau suntik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan tanyakan pil mana yang tidak mengandung estrogen. Karena estrogen merupakan suatu hormon yang dapat mengganggu proses laktasi (menyusui).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar