Sebuah studi baru menemukan perempuan hamil yang teratur mengonsumsi susu atau yogurt dengan kandungan bakteri 'baik' (probiotik) kemungkinan lebih kecil menderita komplikasi kehamilan akhir atau dikenal dengan preeklampsia.
Preeklampsia terjadi ketika ibu hamil memiliki peningkatan tekanan darah secara mendadak setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu. Tanda-tanda yang muncul biasanya ada protein dalam urine serta pembengkakan di wajah dan tangan.
Gangguan ini kemungkinan mempengaruhi sekitar 5 persen dari semua ibu hamil dan bisa berbahaya jika tidak segera diatasi, karena bisa menyebabkan ibu hamil kejang atau bahkan koma.
Dalam studi ini peneliti menganalisis lebih dari 33.000 perempuan Norwegia dan membandingkan ibu hamil yang mengonsumsi probiotik dengan yang tidak. Setelah memperhitungkan faktor lain seperti berat badan, pendidikan dan kebiasaan merokok, maka konsumsi probiotik bisa menurunkan risiko preeklampsia 20 persen lebih rendah.
"Hasil studi ini memberikan korelasi antara asupan probiotik dengan risiko lebih tinggi atau lebih rendah pada risiko preeklampsia, karenanya hanrus diteliti lebih lanjut," ujar Dr Bo Jacobsson dari Institute of Public Health di Oslo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/9/2011).
Mengonsumsi probiotik pada ibu hamil terbilang aman, karenanya uji klinis bisa menguji apakah perempuan yang mengonsumsi probiotik jadi memiliki risiko preeklampsia yang lebih rendah. Untuk memastikannya harus dilakukan dengan kapsul probiotik yang mengandung sejumlah bakteri yang bisa diatur dibandingkan melalui makanan.
Secara teori probiotik bisa mempengaruhi risiko preeklampsia dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hasil studi ini telah dilaprokan dalam American Journal of Epidemiology.
Namun hingga kini tidak ada yang tahu cara paling tepat mencegah preeklampsia, karenanya para ahli mendesak ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan secara teratur. Jika ada sesuatu yang tidak beres maka dokter bisa segera mengambil tindakan, karena melahirkan bayi lebih dini adalah satu-satunya obat untuk preeklampsia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar