Menurut Henry Lerner, MD, penulis buku Miscarriage: Why It Happens and How Best to Reduce Your Risks, keguguran terjadi pada sekitar 20 persen kehamilan. Namun, keguguran tidak memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil. Hanya saja, jika Anda mengalami tiga kali keguguran secara berturut-turut, hal ini merupakan tanda akan adanya masalah medis yang mendasar. Kalau sudah begini, Anda memang harus membereskan dulu masalah ini, baru setelah itu kembali memprogram kehamilan.
Namun bila Anda tidak segera hamil meskipun tidak memiliki problem kesehatan, tak perlu langsung mengira Anda mengalami masalah ketidaksuburan. Kunci untuk kembali hamil setelah keguguran adalah mengetahui tanda-tanda ovulasi, karena saat itu hormon-hormon Anda mengalami perubahan dan akan menyeimbangkannya lagi setelah selama beberapa kali siklus menstruasi.
Perempuan akan mengalami masa subur beberapa hari dalam sebulan, dan paling subur sebelum dan setelah ovulasi. Dokter biasanya akan meminta Anda untuk menunggu satu siklus penuh sebelum hamil lagi (setelah keguguran). Umumnya, Anda disarankan menunggu dua atau tiga bulan karena pada saat itu dinding rahim sudah mulai pulih.
Bagaimana bila Anda menjalani aborsi karena alasan medis, apakah hal ini juga akan memengaruhi kesuburan?
Menurut Randy Morris, MD, profesor klinis untuk divisi endokrinologi reproduktif di University of Illinois Medical School in Chicago, aborsi akan memengaruhi kesuburan jika Anda mengalami komplikasi selama atau setelah prosedur dilakukan. Misalnya, infeksi yang terjadi bisa meninggalkan jaringan bekas luka pada rahim, yang dapat mengganggu penanaman telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar