Kenapa Ibu Hamil Tak Boleh Kebanyakan Pakai Listrik?

Perangkat elektronik memang dibuat untuk memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari, namun bukan berarti bisa dipakai berlebihan. Bahkan pada ibu hamil disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan peralatan listrik. Kenapa begitu?

Ilmuwan dari Kaiser Permanente Division of Research, Dr De-Kun Li membuktikan menemukan bahwa pengaruh medan elektromagnetik yang ditimbulkan saat dipakai ibu hamil dapat meningkatkan risiko asma pada anak.

Hasil analisis menunjukkan, ibu hamil yang terpapar medan elektromagnetik tinggi 3,5 kali lebih berisiko untuk melahirkan anak dengan asma bawaan dibandingkan ibu hamil dengan paparan elektromagnetik rendah. Pada paparan sedang, risikonya 74 persen lebih tinggi dibandingkan paparan rendah.

Peningkatan risiko melahirkan anak dengan asma bawaan semakin besar jika ibu hamil tersebut juga punya riwayat asma. Ibu hamil yang punya riwayat asma 6 kali lebih berisiko dibandingkan ibu hamil tanpa riwayat asma, meski terpapar medan elektromagnetik dengan intensitas yang sama.

Urutan kelahiran juga mempengaruhi risiko, sebab ternyata anak pertama lebih terpengaruh medan elektromagnetik dibanding anak ke-2 dan seterusnya. Dikutip dari Healthday, Selasa (2/8/2011), anak pertama 40 persen lebih berisiko kena asma jika saat hamil ibunya banyak terpapar medan listrik.

Kabar baiknya, paparan medan elektromagnetik bisa dikurangi dengan cara mengurangi pemakaian perangkat elektronik yang berlebihan dan menjaga jarak dengan perangkat yang sedang bekerja. Semakin jauh jaraknya, semakin kecil medan elektromagnetik yang terpapar ke tubuhnya.

Dr Li mencontohkan, sebuah microwave rata-rata memiliki medan elektromagnetik berkekuatan 200-500 miligauss. Dengan berdiri sejauh 1 hingga 1,5 meter dari alat tersebut, maka kekuatan medan elektromagnetik yang mengenainya berkurang 1-2 miligauss.

Untuk penelitian ini, ilmuwan mengamati 626 ibu hamil di Amerika Serikat. Selama hamil, para partisipan mengenakan alat untuk mengukur paparan medan elektromagnet lalu perkembangan anaknya diamati hingga 13 tahun kemudian.

Dalam pengamatan tersebut, paparan medan elektromagnetik pada ibu hamil dikategorikan tinggi jika melebihi 2 miligauss (satuan untuk mengukur kekuatan magnet). Kurang dari 0,3 miligauss dikategorikan rendah, sedangkan antara 0,3 hingga 2 miligauss dikategorikan sedang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar