Dugaan terhadap infeksi TORCH baru bisa dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan darah atau skrining. Jika hasilnya positif, atau terdapat infeksi aktif dokter akan menyarankan pemeriksaan diagnostik berupa pengambilan sedikit cairan ketuban untuk diperiksa di laboratorium.
Berikut adalah jenis-jenis infeksi TORCH :
1. Toksoplasmosis
Infeksi ini ditularkan oleh parasit (protozoan parasite Toxoplasma gondii). Infeksi ditularkan dari hewan bertubuh panas kepada manusia. Menurut dr.Yuditia Purwosunu Sp.OG(K), parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. "Sumbernya terutama adalah daging yang tidak dimasak matang atau sayuran mentah. Tangan yang tercemar toksoplasma juga bisa menjadi media penularan jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan," katanya.
Pada kasus infeksi maternal primer yang terjadi pada kehamilan, parasit bisa ditularkan dari plasenta dan menyebabkan cacat pada janin berupa gangguan penglihatan atau keguguran spontan, meski prosentasenya kecil.
2. Infeksi rubela
Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak-anak. Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90 persennya menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung, keterbelakangan mental, bahkan keguguran.
"Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit campak Jerman," kata Dr.Liliane G.Keros, ahli immunologi dari Paris. Untuk mencegahnya, kaum wanita disarankan untuk melakukan vaksinasi rubela. "Perlindungannya mencapai 100 persen," imbuhnya.
3. Cytomegalovirus (CMV)
CMV merupakan keluarga virus herpes. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual atau selama kehamilan. Akibat infeksi ini bisa fatal karena menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sayangnya belum ada pengobatan yang bisa mencegah infeksi virus ini.
4. Herpes simplex
Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV 2). Penularan biasanya terjadi pada kontak seksual pada orang dewasa. HSV 1 juga bisa ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak. Prevelansi HSV 2 lebih tinggi pada kelompok HIV positif dan mereka yang melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar