Junk food termasuk jenis makanan berlemak yang harus dihindari sebisa mungkin saat hamil. Kandungan lemaknya yang tinggi bisa merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah melalui plasenta, sehingga janin akan mengalami kekurangan nutrisi.
Berbagai penelitian sebelumnya membuktikan, kerusakan pembuluh darah di plasenta bisa memicu berbagai komplikasi kehamilan. Pertumbuhan janin yang tidak normal, kelahiran prematur dan berat badan bayi saat lahir terlalu rendah termasuk di dalamnya.
Baru-baru ini, para peneliti dari Oregon Health and Science University mengungkap, kerusakan pembuluh darah di plasenta juga memicu komplikasi lain yakni kelahiran bayi dalam kondisi mati atau stillbirth. Kematian itu dipicu oleh radang atau inflamasi di plasenta.
Karena tidak mungkin melakukan eksperimen langsung pada manusia, belasan ekor kera Jepang yang tengah berbadan dua dilibatkan dalam penelitian ini. Sebagian diberi makanan berlemak setiap hari, sedangkan sebagian yang lain diberi makanan yang lebih sehat.
Hasil pengamatan menunjukkan, kera yang mendapat makanan berlemak setiap hari mengalami penurunan aliran darah pada plasenta sebesar 56 persen. Efek ini teramati bukan hanya pada kera yang gemuk, bahkan kera yang langsing juga mengalaminya.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa diet semasa hamil sangat mempengaruhi plasenta dan perkembangan janin. Diet tingi lemak meningkatkan risiko bayi lahir mati," ungkap salah seorang peneliti, Dr Antonio Frias seperti dikutip dari Dailymail, Senin (6/6/2011).
Dalam penelitian ini, Kera Macaques Jepang digunakan karena dinilai punya kemiripan tinggi dengan manusia pada struktur plasentanya. Kerusakan pembuluh darah pada plasenta seperti yang teramati dalam penelitian ini adalah faktor risiko utama bayi lahir mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar